Jakarta - Kisruh Liga Indonesia belum selesai. Setelah 14 klub mengancam membuat liga tandingan, beberapa klub lainnya justru mendukung pelaksanaan liga musim ini. Klub-klub terpecah menjadi dua kubu.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah klub Liga Indonesia menolak PT Liga Prima Indonesia Sportindo menjadi pengelola kompetisi Liga Indonesia musim depan. Ingin agar pengelolaan tersebut dikembalikan ke PT Liga Indonesia, ancaman menggelar liga tandingan pun muncul.
Klub-klub yang dimaksud adalah Persiba Balikpapan, Persipura, Persidafon, Persiwa, Persela, PSPS, Pelita Jaya, Semen Padang, Deltras, Mitra Kukar, Sriwijaya, Arema, Persisam, dan Persib Bandung. Mereka meminta PSSI berlaku sesuai dengan statuta lagi sekaligus berlaku sesuai dengan keputusan kongres Bali Januari silam.
Ke-14 klub itu juga tak setuju ketika liga harus dimulai pada 15 Oktober. Alasan mereka, banyak regulasi yang belum dilakukan. Imbasnya, sebagai lanjutan ancaman membuat liga tandingan itu, mereka pun berniat untuk memulai kompetisi sendiri pada 1 Desember 2011.
PSSI belum memberikan tanggapan seputar protes dan kritik ini. Tapi, di lain pihak, ada 10 klub yang mendukung keputusan PSSI untuk terus mendukung pelaksanaan liga mulai 15 Oktober besok. Kesepuluh klub itu adalah Persiraja, PSMS, Persibo, Persija Jakarta, PSM Makassar, Arema, Persema Malang, Persiba Bantul, Persijap Jepara, dan Persebaya Surabaya.
Masalah kian rumit lantaran ada klub yang sama di kedua belah kubu, yakni Arema dan Persebaya. Seperti diketahui, kedua tim itu memang digelayuti polemik internal dengan adanya dualisme kepemilikan. Khusus untuk Persebaya yang bergabung dalam Kelompok 10, mereka mengaku berasal dari kubu Persebaya 1927. Sementara itu, Persija Jakarta yang juga memiliki masalah dualisme kepemilikan, muncul sebagai Persija "versi Hadi Basalamah".
Kelompok 10 ini kemudian memberikan pernyataan sikap di Hotel Ambhara, Kebayoran, Jakarta, Kamis (13/10/2011) malam WIB, yang isinya sebagai berikut:
1. Kami tetap ingin kompetisi bergulir 15 Oktober dan kami ingin berpartisipasi
2. Kami meminta RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), menyangkut restrukturisasi kepemilikan saham paling lambat 2 minggu sejak saat ini.
3. Kami menyetuji pengelola liga yang akan memberikan kontribusi komersil sebesar RP 2 miliar, yang tahap pertamanya dibayarkan pada 19 november dan yang kedua pada 19 Januari 2012.
"Kami tetap ingin kompetisi tetap bergulir pada 15 Oktober. Kami juga siap untuk berpartisipasi demi memenuhi deadline dan tenggat waktu dari AFC," tegas juru bicara Kelompok 10 yang juga adalah CEO Persiraja, Ari Wibowo.
Kisruh Liga Indonesia sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir. Dimulai dari jumlah peserta yang tadinya 18 klub membengkak menjadi 24 klub, sampai soal pengaturan jadwal pertandingan dan hak siar televisi.
Keputusan 24 klub itu kemudian banyak diprotes klub-klub peserta dengan alasan membuat jumlah pertandingan menjadi lebih banyak. Imbasnya, hal itu disebut membuat fisik pemain cepat lelah dan memakan biaya lebih banyak.
dr.detik.co.m
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah klub Liga Indonesia menolak PT Liga Prima Indonesia Sportindo menjadi pengelola kompetisi Liga Indonesia musim depan. Ingin agar pengelolaan tersebut dikembalikan ke PT Liga Indonesia, ancaman menggelar liga tandingan pun muncul.
Klub-klub yang dimaksud adalah Persiba Balikpapan, Persipura, Persidafon, Persiwa, Persela, PSPS, Pelita Jaya, Semen Padang, Deltras, Mitra Kukar, Sriwijaya, Arema, Persisam, dan Persib Bandung. Mereka meminta PSSI berlaku sesuai dengan statuta lagi sekaligus berlaku sesuai dengan keputusan kongres Bali Januari silam.
Ke-14 klub itu juga tak setuju ketika liga harus dimulai pada 15 Oktober. Alasan mereka, banyak regulasi yang belum dilakukan. Imbasnya, sebagai lanjutan ancaman membuat liga tandingan itu, mereka pun berniat untuk memulai kompetisi sendiri pada 1 Desember 2011.
PSSI belum memberikan tanggapan seputar protes dan kritik ini. Tapi, di lain pihak, ada 10 klub yang mendukung keputusan PSSI untuk terus mendukung pelaksanaan liga mulai 15 Oktober besok. Kesepuluh klub itu adalah Persiraja, PSMS, Persibo, Persija Jakarta, PSM Makassar, Arema, Persema Malang, Persiba Bantul, Persijap Jepara, dan Persebaya Surabaya.
Masalah kian rumit lantaran ada klub yang sama di kedua belah kubu, yakni Arema dan Persebaya. Seperti diketahui, kedua tim itu memang digelayuti polemik internal dengan adanya dualisme kepemilikan. Khusus untuk Persebaya yang bergabung dalam Kelompok 10, mereka mengaku berasal dari kubu Persebaya 1927. Sementara itu, Persija Jakarta yang juga memiliki masalah dualisme kepemilikan, muncul sebagai Persija "versi Hadi Basalamah".
Kelompok 10 ini kemudian memberikan pernyataan sikap di Hotel Ambhara, Kebayoran, Jakarta, Kamis (13/10/2011) malam WIB, yang isinya sebagai berikut:
1. Kami tetap ingin kompetisi bergulir 15 Oktober dan kami ingin berpartisipasi
2. Kami meminta RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), menyangkut restrukturisasi kepemilikan saham paling lambat 2 minggu sejak saat ini.
3. Kami menyetuji pengelola liga yang akan memberikan kontribusi komersil sebesar RP 2 miliar, yang tahap pertamanya dibayarkan pada 19 november dan yang kedua pada 19 Januari 2012.
"Kami tetap ingin kompetisi tetap bergulir pada 15 Oktober. Kami juga siap untuk berpartisipasi demi memenuhi deadline dan tenggat waktu dari AFC," tegas juru bicara Kelompok 10 yang juga adalah CEO Persiraja, Ari Wibowo.
Kisruh Liga Indonesia sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir. Dimulai dari jumlah peserta yang tadinya 18 klub membengkak menjadi 24 klub, sampai soal pengaturan jadwal pertandingan dan hak siar televisi.
Keputusan 24 klub itu kemudian banyak diprotes klub-klub peserta dengan alasan membuat jumlah pertandingan menjadi lebih banyak. Imbasnya, hal itu disebut membuat fisik pemain cepat lelah dan memakan biaya lebih banyak.
dr.detik.co.m